Persimpangan Shibuya kerap dijadikan lokasi perayaan Halloween tiap tahunnya. Tapi untuk tahun ini, turis harus gigit jari. Kenapa?
Hal ini tak lepas dari aturan yang dikeluarkan pemerintah Jepang. Dilansir dari detikTravel, pemerintah Jepang mengeluarkan permintaan resmi kepada wisatawan untuk tidak menyelenggarakan Halloween di persimpangan tersibuk di dunia itu.
"Kerusakan yang disebabkan oleh overtourism menjadi serius, mengakibatkan kerusakan properti akibat minum-minum di jalan, pertengkaran dengan penduduk setempat, dan membuang banyak kaleng dan botol kosong," bunyi pemberitahuan tersebut.
"Selain itu, setiap tahun saat Halloween, kawasan di sekitar Stasiun Shibuya menjadi sangat ramai sehingga hampir mustahil untuk beraktivitas," ujarnya.
Di sisi lain, Jepang juga belum sepenuhnya membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata. Pemerintah khawatir ada gelombang besar wisatawan yang ingin datang dan menyelenggarakan pesta lebih besar lagi ketimbang sebelum pandemi.
Halloween sendiri merupakan ajang yang populer di kalangan anak muda Jepang. Mereka kerap merayakan dengan berpesta dan minum.
Tokyo ogah menjadikan Shibuya bak 'neraka' seperti yang terjadi di Seoul tahun lalu. Di mana banyak orang berguguran saat merayakan pesta Halloween.
Oleh karenanya, pemerintah sudah mengambil tindakan tegas. Minum-minum di jalanan Shibuya akan dilarang sejak pukul 18.00 hingga 05.00 selama lima hari jelang dan termasuk Halloween.
Toko-toko minuman keras juga diimbau tak menjual alkohol. Aparat kepolisian akan ditambah di kawasan itu.
"Jalan-jalan di Shibuya bukanlah tempat pesta," kata Wali Kota Shibuya, Ken Hasebe.
selengkapnya https://www.detik.com/jabar/wisata/d-6971425/jepang-larang-shibuya-jadi-tempat-perayaan-halloween.
Comments