top of page

Legenda Monster Nian, Makhluk Mitologi pada Tahun Baru Imlek


Imlek identik dengan keramaian, warna merah, dan kembang api atau petasan yang riuh. Menariknya, hari tersebut bukan sekadar perayaan, lho! Mitosnya, kegiatan yang kini dilakukan untuk memperingati Tahun Baru China ini dulu merupakan usaha untuk mengusir monster bernama Nian.


Legenda monster Nian

Dahulu kala, pada masa China Kuno, terkenal binatang buas yang dikenal dengan sebutan 'Nian'. Hewan ini berkepala singa dengan tanduk tajam di atasnya yang digunakan untuk menyerang. Nian juga memiliki taring untuk mencengkeram mangsanya.


Monster ini hidup di dasar laut hampir sepanjang waktu. Mitos lainnya mengungkapkan bahwa Nian tinggal di pegunungan yang tidak dijamah oleh manusia. Nian nyaris jarang pergi ke darat, kecuali pada hari terakhir tahun Lunar, melansir Confucius Institute.


Pada hari tersebut, ia turun ke permukiman warga ntuk memakan manusia dan hewan ternak. Oleh sebab itu, setiap tahun pada hari tersebut, orang-orang akan menyudahi aktivitasnya lebih awal. Mereka mengunci kandang ternak rapat-rapat, kemudian melarikan diri ke pegunungan yang jauh untuk menghindar Nian.


Namun, pada suatu tahun, masyarakat berniat untuk menghadang Nian agar tidak masuk dan memakan korban. Mereka berkumpul, menyalakan api, serta memasang papan yang dicat merah tua. Bahkan, mereka begadang sepanjang malam untuk membuat suara bising.


Dalam versi lain, warga penduduk desa menghadang monster Nian dengan membuat replika raksasa dari bambu, kertas warna-warni, dan kain merah serta jingga. Replika ini dimainkan bersamaan dengan tabuhan genderang, gong, simbal, dan petasan untuk menakut-nakuti Nian, sebagaimana dijelaskan dalamThats Qingdao.


Beruntungnya, usaha tersebut berhasil. Nian pun ketakutan dan melarikan diri. Ia tidak jadi memasuki perkampungan warga untuk mencari mangsa. Berkat hal tersebut, masyarakat pun merayakannya dengan saling memberi selamat dan mengadakan selebrasi meriah.

Pada tahun berikutnya, menjelang akhir musim dingin, pada waktunya Nian datang, masyarakat tidak lari atau sembunyi lagi. Alih-alih meninggalkan desa, masyarakat justru menyalakan api di depan setiap pintu serta menggantungkan papan bercat merah tua di depan rumah.


Selain itu, mereka juga melewatkan malam dengan membuat keributan menggunakan tabuhan gendang, gong, dan simbal. Dibarengi pula dengan menyalakan petasan yang meriah guna mengusir monster Nian yang meresahkan.


sumber: https://www.idntimes.com/science/discovery/laili-zain-damaika-1/legenda-monsten-nian

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Kommentare


bottom of page